Berita

Rumah / Berita / Berita industri / Apakah penggunaan film masak bersuhu tinggi akan mempengaruhi rasa, warna, atau nilai gizi makanan?

Apakah penggunaan film masak bersuhu tinggi akan mempengaruhi rasa, warna, atau nilai gizi makanan?

Penerbit administratif
Dilihat dari cooking filmnya, merupakan bungkus plastik makanan khusus yang terbuat dari bahan polietilen. Bahan polietilen memiliki ketahanan suhu tinggi yang sangat baik. Khususnya selama proses memasak memasak dengan suhu tinggi , seperti memanggang, memanggang, dll., film masak harus mampu menahan suhu tinggi tanpa berubah bentuk atau meleleh. Bahan polietilen memenuhi kebutuhan ini dan dapat mempertahankan kinerja stabil di lingkungan bersuhu tinggi untuk memastikan makanan terlindungi sepenuhnya selama proses memasak. Bahan polietilen memiliki sifat penyegelan yang sangat baik. Salah satu fungsi utama film masak adalah untuk menyegel makanan, mencegah hilangnya kelembapan dan nutrisi, sekaligus mencegah masuknya kontaminan eksternal. Kinerja penyegelan bahan polietilen dapat secara efektif mencegah percikan minyak, kehilangan uap, dan masalah lainnya, memastikan makanan tetap mempertahankan kesegaran dan rasa aslinya selama proses memasak. Bahan polietilen juga memiliki ketahanan minyak, air dan permeabilitas yang baik. Sifat-sifat ini memungkinkan film memasak secara efektif mencegah makanan bersentuhan langsung dengan oven atau loyang selama memasak, sehingga mengurangi kontaminasi dan kerusakan makanan selama memasak.

Saat kita menggunakan film memasak suhu tinggi untuk memasak, lingkungan bersuhu tinggi mungkin berdampak tertentu pada makanan. Pertama, suhu tinggi mengubah sifat protein. Protein merupakan zat gizi penting dalam makanan dan berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan dan metabolisme tubuh manusia. Namun pada suhu tinggi, struktur protein akan berubah, yang dapat menyebabkan denaturasi atau hilangnya beberapa asam amino, sehingga menurunkan laju pencernaan dan penyerapan protein. Efek ini terutama terlihat pada makanan daging karena kandungan proteinnya yang lebih tinggi.

Temperatur yang tinggi juga dapat mempengaruhi vitamin dalam makanan. Vitamin merupakan nutrisi penting bagi tubuh manusia, namun mudah rusak pada suhu tinggi. Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air sehingga rentan terhadap reaksi oksidasi. Pada lingkungan bersuhu tinggi, vitamin C mudah rusak sehingga mengakibatkan penurunan kandungan vitamin C dalam makanan. Vitamin B relatif toleran terhadap pemasakan dengan suhu tinggi, namun juga akan rusak sampai batas tertentu. Hilangnya vitamin-vitamin tersebut tidak hanya mempengaruhi nilai gizi makanan, tetapi juga dapat mempengaruhi rasa dan warna makanan. Karena vitamin berperan penting dalam makanan, kehilangannya dapat menyebabkan makanan terasa hambar atau kehilangan aroma aslinya.

Penggunaan film memasak suhu tinggi dapat mengurangi dampak suhu tinggi pada makanan sampai batas tertentu. Karena lapisan film memasak menyegel makanan dan menjaga kelembapannya, hal ini membantu mengurangi hilangnya kelembapan dan nutrisi selama proses memasak. Lapisan film memasak juga dapat mencegah minyak terciprat ke dalam oven atau loyang, mengurangi kemungkinan makanan bersentuhan langsung dengan suhu tinggi, sehingga mengurangi dampak suhu tinggi terhadap makanan.

Film memasak suhu tinggi tidak dapat sepenuhnya menghilangkan dampak suhu tinggi pada makanan. Dalam penggunaan film masak bersuhu tinggi untuk memasak, kita tetap perlu memperhatikan pengendalian waktu dan suhu memasak agar tidak terlalu panas yang akan merusak nutrisi dan cita rasa makanan.

Untuk menjaga nilai gizi dan cita rasa makanan, kita juga bisa melakukan beberapa tindakan selama proses memasak. Misalnya, saat memasak daging, Anda bisa memilih suhu rendah dan memasak lambat, yang dapat mempertahankan nutrisi dan rasa makanan dengan lebih baik. Saat memasak sayuran, Anda dapat memilih metode memasak bersuhu rendah seperti mengukus, merebus, dan merebus untuk mengurangi hilangnya vitamin.